Senin, 10 Desember 2012

Jangka waktu tagihan

Piutang Usaha, merupakan jenis piutang yang diperkirakan dapat ditagih antara 30 - 60 hari.

Piutang Wesel / Wesel Tagih, merupakan jenis piutang yang periode kreditnya lebih dari 60 hari.

Piutang Lain-lain, merupakan jenis piutang yang jika dapat ditagih dalam waktu 1 tahun diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Namun jika piutang tersebut tidak dapat ditagih dalam waktu 1 tahun diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar.

Wesel

Wesel tagih berbunga (interest bearing notes).

Wesel tagih berbunga ditulis sebagai perjanjian untuk membayar pokok atau jumlah nominal dan ditambah dengan bunga yang terhutang pada tingkat khusus.

Wesel tagih tanpa bunga (non-interest bearing notes).

Pada wesel tagih tanpa bunga tidak dicantumkan persen bunga, tetapi jumlah nominalnya meliputi beban bunga.
1. Piutang Usaha (account receivable)
Piutang usaha yang berasal dari penjualan kredit jangka pendek dan biasanya dapat ditagih dalam waktu 30 sampai 60 hari. Biasanya piutang usaha tidak melibatkan bungan, meskipun pembayaran bunga atau biaya jasa dapat saja ditambahkan bilamana pembayarannya tidak dilakukan dalam periode tertentu.

2. Wesel Tagih (notes receivable)
Wesel tagih adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di amsa depan. Wesel tagih dapat berasal dari penjualan, pembayaran atau transaksi lainnya. Wesel tagih bisa bersifat jangka pendek ataupun jangka panjang. Wesel tagih dapat digolongkan menjadi dua jenis.

Kerugian Piutang



    Kerugian Piutang
    Piutang memiliki resiko tidak tertagih sehingga timbul kerugian. Terdapat dua metode dalam akuntansi kerugian piutang, yaitu:

        Metode Langsung
        Jika metode ini yang digunakan, perusahaan tidak membentuk cadangan. Jika ada piutang yang dihapus, Kerugian Piutang didebet, dan rekening Piutang dikredit. Saldo rekening Kerugian Piutang pada akhir tahun disajikan dalam Laporan Laba Rugi.

        Metode Cadangan/Penyisihan
        Jika metode ini yang digunakan perusahaan pertama-tama membentuk cadangan atau penyisihan kerugian piutang dengan mendebet Beban Kerugian Piutang dan mengkredit Cadangan/Penyisihan Kerugian Piutang. Pada akhir tahun, saldo rekening Beban Kerugian Piutang disajikan dalam Laporan Laba Rugi, sedangkan saldo rekening Penyisihan disajikan di neraca sebagai pengurang Piutang.

        Jika ada piutang yang dihapus, perusahaan tidak mengakui kerugian, sebab kerugian sudah diakui pada saat membentuk cadangan. Perusahaan mengurangi Cadangan dengan mendebet rekening Cadangan dan mengkredit rekening Piutang.
        Jika banyak penghapusan piutang, saldo Cadangan dapat habis, oleh karena itu setiap akhir tahun Cadangan disesuaikan. Jadi pencatatan kerugian piutang dilakukan pada saat:
    pembentukan Cadangan dan penyesuaian saldo Cadangan.
b. Piutang Lain-lain (Non Dagang)

Piutang lain-lain merupakan tagihan perusahaan kepada pelanggan atau pihak lain akibat dari transaksi yang secara tidak langsung berhubungan dengan kegiatan normal usaha perusahaan. Piutang lain-lain meliputi piutang pegawai, piutang dari perusahaan afiliasi,piutang dividen, piutang bunga, dan lain-lain.
a. Piutang Dagang (Trade Receivable)

Piutang dagang merupakan jumlah tagihan perusahaan kepada pelanggan yang berasal dari penjualan barang dan jasa yang merupakan kegiatan usaha normal perusahaan. Piutang dagang merupakan tipe piutang yang paling lazim ditemukan dan umumnya mempunyai jumlah yang paling besar. Piutang ini dapat dibagi menjadi piutang usaha dan wesel tagih.

Piutang



   PIUTANG DAGANG
Piutang dagang adalah piutang yang terjadi karena transaksi penjualan barang/jasa dengan pembayaran secara kredit .

 PIUTANG WESEL/WESEL TAGIH
Piutang wesel adalah pitang yang didukung dengan bukti formal  dalam bentuk surat wesel atau promes.

  PIUTANG NON DAGANG/PIUTANG LAIN-LAIN
Piutang non dagang adalah piutang yang terjadi bukan dikarenakan transaksi penjualan barang ataupun jasa.

PIUTANG BIAYA

PIUTANG BIAYA

Adalah piutang yang timbul karana adanya pembayaran dimuka atas biaya-biaya yang seharusnya belum menjadi beban pada periode yang bersangkutan.

Contoh:
1.   Sewa dibayar dimuka
2.  Gaji dibayar dimuka
3.  Iklan dibayar dimuka
4.  Asuransi dibayar dimuka

PIUTANG PENGHASILAN



PIUTANG PENGHASILAN

Adalah tagihan kepada pihak lain yang timbul karana adanya penghasilan yang seharusnya sudah diterima, tapi pada kenyataannya masih akan diterima pada masa yang akan datang.
Piutang penghasilan biasanya timbul pada akhir periode karena akibat dari adanyajurnal penyesuaian atas pendapatan yang akan diterima.

Contoh:
1.     Piutang bunga
2.   Piutang sewa
3.   Piutang jasa service
4.   Dsb.
Piutang Wesel/Wesel Tagih

Wesel atau promes adalah janji tertulis untuk bersedia membayar sejumlah uang tertentu dan pada suatu tanggal tertentu. Dibandingkan dengan Piutang Dagang biasa maka Piutang Wesel jauh lebih menyakinkan karena adanya jaminan akan membayar atau kesepakatan membayar.

Nilai Jatuh Tempo Wesel adalah Jumlah Pokok ( Nominal ) ditambah Bunga.

Bunga dihitung dengan menggunakan :

Jumlah Pokok x Suku Bunga x Lamanya Waktu
Tugas fungsi akuntansi dalam hubungannya dengan pencatatan piutang adalah:

1. Menyelenggarakan catatan piutang kepada setiap debitur, yang dapat berupa kartu piutang yang merupakan buku pembantu piutang, yang digunakan untuk merinci rekening kontro piutang dalam buku besar, atau berupa arsip faktur terbuka (open invoice file), yang berfungsi sebagai buku pembantu piutang.

2. Menghasilkan pernyataan piutang (account receivable statement) secara periodik dengan mengirimkannya kesetiap debitur.

3. Menyelenggarakan catatan riwayat kredit setiap debitur untuk memudahkan penyediaan data guna memutuskan pemberian kredit kepada pelanggan dan guna mengikuti data penagihan dari setiap debitur.
 Pengertian

Faktur Penjualan, dokumen ini digunakan sebagi dasar pencatatan timbulnya piutang atas dasar transaksi penjualan kredit. Dokumen ini dilampiri dengan surat muat (bill of loading) dan surat order pengiriman sebagai dokumen pendukung untuk mencatat transaksi penjualan kredit.

 Bukti Kas Masuk, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang dari transaksi pelunasan piutang dari transaksi pelunasan piutang oleh debitur.
 
Memo Kredit, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan. Dokumen ini dikeluarkan oleh bagian order penjualan.
 
Bukti Memorial (Journal Voucher), bukti memorial adalah dokumen sumber untuk dasar pencatatan transaksi kedalam jurnal umum. Dokumen inidigunakan sebagai dasar pencatatan penghapusan piutang. Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kredit yang memberikan otorisasi penghapusan piutang yang sudah tidak dapat ditagih lagi.
catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyangkut piutang :

1.Jurnal penjualan, digunakan untuk mencatat timbulnya piutang dari transaksi penjualan kredit.
2.Jurnal retur penjualan, digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan.
3.Jurnal umum, digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penghapusan piutang yang tidak tertagih
4.Jurnal penerimaan kas, digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas dari debitur
5.Kartu piutang, untuk mencatat mutasi dan saldo piutang kepada setiap debitur.
Dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan Kartu Piutang :

1.Faktur penjualan. Dokumen ini dilampiri dengan surat muat (bill of lading) dan surat order pengiriman.
2.Bukti kas masuk
3.Memo kredit
4.Bukti memorial (journal voucher )
Akuntansi Piutang

Dalam akuntansi piutang, secara periodik dihasilkan peernyataan piutang yang dikirimkan kepada setiap debitur. Pernyataan piutang ini merupakan unsur pengendalian intern yang baik dalam pencatatan piutang, dengan mengirimkan secara periodik pernyataan piutang kepada setiap debitur, catatan piutang perusahaan diuji ketelitiannya dengan menggunakan tangapan yang diterima dari debitur dari pengiriman pernyataan tersebut dan dapat menimbulkan citra yang baik dimatta para debitur mengenai keandalaan pertanggungjawaban keuangan perusahaan.
Untuk mengetahui status piutang dan kemungkinan tertagih dan tidaknya piutang, secara periodik fungsi pencatatan piutang menyajikan informasi umur piutang setiap debitur kepada manajer keungan. Daftar umur piutang ini merupakan laporan yang dihasilkan dari kartu piutang.
Informasi mengenai piutang yang dilaporkan kepada manajemen adalah :

1.Saldo piutang pada saat tertentu kepada setiap debitur
2.Riwayat pelunasan yang dilakukan pleh setiap debitur
3.Umur piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu.
Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi piutang :

1.Prosedur pencatatan piutang
2.Prosedur pembuatan pernyataan piutang
3.Prosedur distribusi penjualan
Piutang Tak Tertagih


Piutang Tak Tertagih timbul karena adanya resiko piutang yang tidak dapat terbayar oleh debitur perusahaan karena berbagai alasan, misalnya pailit/bangkrut, force major, karakteristik pelanggan, dsb. Semakin banyak piutang dagang yang diberikan maka semakin banyak pula jumlah piutang yang tak terbayar.
Ada dua metode cara memperlakukan Piutang Tak Tertagih ini :

Metode Langsung :
Metode yang menggunakan cara penghapusan langsung terhadap piutang yang benar-benar sudah diketahui tidak akan dapat dibayar.

Metode Penyisihan :
Metode yang menggunakan cara penghapusan tidak langsung yaitu cara penyisihan dalam perhitungan piutang yang tidak dapat tertagih. Ada dua dasar perhitungan penyisihan piutang tak tertagih, yaitu dari :

persentase Piutang Dagang, sudah dibahas pada Ringkasan Analisa Umur Piutang pada posting sebelumnya.

persentase Penjualan Kredit
Menghitung besarnya penyisihan Piutang Tak Tertagih dari persentase jumlah Penjualan Kredit yang diperoleh perusahaan dalam satu tahun akuntansi.